Cara bermain futsal dan taktik team
anda masih tidak bisa bermain futsal dengan team anda ? ok saya akan memberitahu cara bermain futsal dengan taktik team .
oke pertama tama kalian harus tau apa itu futsal . futsal adalah permainan seperti sepak bola yang dimainkan di lapangan ber ukuran kecil dan dimainkan oleh 5 orang yang terdiri dari goolkepper, defender, midlefer, striker .
1.teknik bertahan
teknik bertahan ini dilakukan dengan memasukan 2 defender , 1 midlefer, 1 striker
dimana semua pemain bermain bertahan , yang dilakuan dengan cara bermain bertahan. contoh ; saat musuh masuk ke daerah kita langsung semua pemain harus mundur atau bertahan menjagan pertahanan.
2.teknik normal
teknik ini dimana semua pemain bermain dengan posisinya masing-masing . menggunakan formasi 1defender, 2midlefer , 1striker.
3.teknik menyerang
dimana midlefer dan striker menyerang kecuali deferder yang maju hanya sampai garis tengah lapangan. menggunakan formasi 1 defender, 1midlefer, 1 striker.
setelah kita mengenal teknik teknik bermain futsal , kita masuk langkah formasi.
Kolektivitas dan kekompakkan antar pemain merupakan hal-hal yang diperlukan dalam permainan futsal. Sebuah formasi dan strategi khusus
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal ataupun kemenangan
dari sebuah tim. Strategi sebelum pertandingan dimulai sangatlah penting
sehingga tercipta sebuah komunikasi pada saat menyerang maupun
bertahan.
Berikut ini adalah formasi-formasi bertahan dan menyerang yang bisa digunakan pada tim anda:
Formasi 2-2
Formasi Permainan futsal 2-2 yaitu dua pemain akan menjadi pemain yang berfungsi sebagai pemain bertahan dan dua pemain sebagai penyerang. Formasi ini dapat berfungsi sebagai formasi bertahan dan menyerang. Pola dasar pergerakan formasi ini adalah 2 pemain di belakang dan 2 pemain di depan walaupun arah bola selalu berubah-ubah.
Formasi 3-1
Formasi permainan futsal 3-1 bisa disebut formasi semi bertahan, dengan 3 pemain sejajar di belakang garis tengah dan 1 pemain serang sebagai target. Saat menyerang, formasi ini dapat berubah menjadi formasi 1-1-2 atau 1-2-1. Formasi ini berfungsi untuk mengosongkan lapangan sébelah kanan atau kiri bagian belakang daerah lawan sebagai tempat penyerangan awal.
Formasi 1-3
Formasi permainan futsal 1-3 dapat dikatakan formasi semi menyerang, dengan 1 pemain sebagai kunci di belakang garis tengah dan 3 pemain serang sebagai target. Saat bertahan, formasi ini dapat berubah menjadi formasi 1-2-1. Fungsi Formasi ini untuk mengosongkan lapangan sebelah kiri atau kanan bagian depan daerah lawan sebagai awal penyerangan.
Formasi 4-0
Formasi permainan futsal 4-0 dapat dikatakan sebagai bertahan total, dengan 4 formasi pemain berada di belakang garis tengah (daerah sendiri). Saat menyerang, formasi ini dapat berubah menjadi formasi 1-2-1, 1-1-2 dan 3-1.
Formasi 0-4
Formasi permainan futsal 0-4 dapat dikatakan sebagai penyerangan total, dengan 4 formasi pemain berada di depan garis tengah (daerah lawan). Saat harus melakukan pertahanan, perubahan formasi dari 0-4 sangat sulit dilakukan. Namun saat menyerang, formasi 0-4 dapat berubah-ubah menjadi formasi 1-2-1, 1-1-2 dan 3-1.
Formasi 1-2-1
Formasi permainan futsal 1-2-1 disamping berfungsi sebagai jembatan formasi lain untuk menyerang, formasi ini juga baik untuk formasi bertahan. Formasi 1-2-1 berfungsi untuk menguasai blok tengah saat bola terpotong oleh lawan di depan daerah penalti. Fungsi bertahan dengan formasi ini adalah sebagai penghambat penyerangan lawan.
Formasi 1-1-2
Formasi Permainan futsal 1-1-2 adalah formasi murni saat menyerang dengan serangan balik. Formasi ini berfungsi sebagai formasi serangan balik yang sangat efektif dan efisien. Pemain satu di belakang sebagai kunci penyerangan, pemain 1 ditengah sebagai target simpul, dua pemain depan kanan kiri berfungsi sebagai pemain sayap serang (tombak kembar).
Formasi 2-1-1
Formasi permainan futsal 2-1-1, berfungsi sebagai formasi menyerang dari perubahan formasi 3-1. Formasi ini dilakukan di daerah lawan dengan fungsi formasi bertahan masih dominan. Formasi 2-1-1 ini mengandalkan penyerang sebagai target.
Formasi-formasi diatas sebaiknya menyesuaikan dengan komposisi pemain yang ada sehingga memudahkan pengaturan formasi maupun strategi dalam bertanding.
Berikut ini adalah formasi-formasi bertahan dan menyerang yang bisa digunakan pada tim anda:
Formasi 2-2
Formasi Permainan futsal 2-2 yaitu dua pemain akan menjadi pemain yang berfungsi sebagai pemain bertahan dan dua pemain sebagai penyerang. Formasi ini dapat berfungsi sebagai formasi bertahan dan menyerang. Pola dasar pergerakan formasi ini adalah 2 pemain di belakang dan 2 pemain di depan walaupun arah bola selalu berubah-ubah.
Formasi 3-1
Formasi permainan futsal 3-1 bisa disebut formasi semi bertahan, dengan 3 pemain sejajar di belakang garis tengah dan 1 pemain serang sebagai target. Saat menyerang, formasi ini dapat berubah menjadi formasi 1-1-2 atau 1-2-1. Formasi ini berfungsi untuk mengosongkan lapangan sébelah kanan atau kiri bagian belakang daerah lawan sebagai tempat penyerangan awal.
Formasi 1-3
Formasi permainan futsal 1-3 dapat dikatakan formasi semi menyerang, dengan 1 pemain sebagai kunci di belakang garis tengah dan 3 pemain serang sebagai target. Saat bertahan, formasi ini dapat berubah menjadi formasi 1-2-1. Fungsi Formasi ini untuk mengosongkan lapangan sebelah kiri atau kanan bagian depan daerah lawan sebagai awal penyerangan.
Formasi 4-0
Formasi permainan futsal 4-0 dapat dikatakan sebagai bertahan total, dengan 4 formasi pemain berada di belakang garis tengah (daerah sendiri). Saat menyerang, formasi ini dapat berubah menjadi formasi 1-2-1, 1-1-2 dan 3-1.
Formasi 0-4
Formasi permainan futsal 0-4 dapat dikatakan sebagai penyerangan total, dengan 4 formasi pemain berada di depan garis tengah (daerah lawan). Saat harus melakukan pertahanan, perubahan formasi dari 0-4 sangat sulit dilakukan. Namun saat menyerang, formasi 0-4 dapat berubah-ubah menjadi formasi 1-2-1, 1-1-2 dan 3-1.
Formasi 1-2-1
Formasi permainan futsal 1-2-1 disamping berfungsi sebagai jembatan formasi lain untuk menyerang, formasi ini juga baik untuk formasi bertahan. Formasi 1-2-1 berfungsi untuk menguasai blok tengah saat bola terpotong oleh lawan di depan daerah penalti. Fungsi bertahan dengan formasi ini adalah sebagai penghambat penyerangan lawan.
Formasi 1-1-2
Formasi Permainan futsal 1-1-2 adalah formasi murni saat menyerang dengan serangan balik. Formasi ini berfungsi sebagai formasi serangan balik yang sangat efektif dan efisien. Pemain satu di belakang sebagai kunci penyerangan, pemain 1 ditengah sebagai target simpul, dua pemain depan kanan kiri berfungsi sebagai pemain sayap serang (tombak kembar).
Formasi 2-1-1
Formasi permainan futsal 2-1-1, berfungsi sebagai formasi menyerang dari perubahan formasi 3-1. Formasi ini dilakukan di daerah lawan dengan fungsi formasi bertahan masih dominan. Formasi 2-1-1 ini mengandalkan penyerang sebagai target.
Formasi-formasi diatas sebaiknya menyesuaikan dengan komposisi pemain yang ada sehingga memudahkan pengaturan formasi maupun strategi dalam bertanding.
itu tadi formasi dalam futsal , tahap terakhir saya akan memberi sedikit tips mengembangkan skill bermain anda .
Pertama-tama, menyoal operan, Agung menegaskan bahwa operan pada permainan futsal sangat mengedepankan tingkat akurasi.
“Karena lapangan futsal sempit, jarak antar pemain dekat, sehingga harus operan harus tegas dan akurat sampai ke rekan,” katanya.
Operan ini sendiri bisa dilakukan dengan kaki bagian dalam, luar, punggung kaki, maupun ujung kaki atau yang lebih terkenal dengan bahasa “congcong”. Tapi menurut pemain Futsal Kota Bandung (FKB) ini, dianjurkan lebih banyak menggunakan kaki bagian dalam.
Mengontrol
Bagi kita yang sering panik ketika mendapatkan bola, kita bisa mulai belajar mengontrol bola dengan baik.
Kata Agung: “Kontrol yang baik adalah dengan memakai bagian sol sepatu. Ini dilakukan agar bola mudah dikontrol, dan mudah untuk mengubah arah bola sesuai keinginan kita, tetapi tetap dalam penguasaan penuh kita.”
Kemudian, ketika bola belum sampe kepada kita, kita harus sudah tahu bola akan diarahkan kemana, sehingga kita bisa langsung mengotrol dengan mengarahkan ke tempat yang akan kita tuju.
Di sini kita harus membedakan antara “mengontrol bola menggunakan sol sepatu” dengan “menginjak bola”. Ke dua hal di atas tidaklah sama, meskipun perbedaannya sangat tipis.
Mengontrol bola menggunakan sol sepatu bisa dilakukan ketika tumit kaki sudah berada di atas lapangan, bukan melayang di atas lapangan. Dibandingkan dengan mengontrol menggunakan bagian kaki lain, menggunakan sol sepatu juga akan membuat bola terkontrol dengan sempurna (tak terpental).
Menggiring
Menggiring atau dribel di futsal tidak seperti di sepakbola. “Di futsal, dribel lebih mengedepankan timing yang tepat, yaitu kapan saatnya dribling diperlukan.”
Agung menegaskan bahwa dribel lebih dilakukan untuk “memecah kebuntuan”, artinya jarang terlalu sering, karena futsal lebih mengutamakan kerjasama tim.
Maka dari itu tak jarang kita kesal kepada rekan kita yang terlalu sering menggiring bola, apalagi mencoba menggocek lawan. Begitupun dengan atlet tingkat nasional.
“Jika kita melihat futsal level internasional, mereka lebih sering mengoper daripada menggiring, maka biasakan juga seperti itu sehebat apapun kita,” ujar Agung dengan bijak.
Pergerakan
Di lapangan yang lebih kecil, pergerakan yang efektif dan efisien adalah kunci lainnya. “Bergerak membuka ruang, meminta bola, yang memungkinkan rekan untuk memberi operan kepada kita. Itu adalah hal yang penting,.”
Dengan mata tetap melakukan kontak dengan bola, hal ini juga yang akan membuat pergerakan kita tidak akan menjadi mubazir.
Meskipun faktor kelelahan menjadi penting, pergerakan harus senantiasa kita lakukan. Jangan khawatir stamina kita akan terkuras, karena kita selalu bisa beristirahat bergantian dengan rekan kita dari bangku cadangan.
“Main futsal jangan malas, harus rajin bergerak,” Agung kembali menegaskan.
Menembak
Sehebat apapun permainan futsal kita, mencetak gol tetap menjadi tujuan utama. “Menembak bertujuan untuk mencetak gol. Jadi kita harus berani percaya diri untuk menendang bola ke arah gawang lawan, sekecil apapun kesempatan yang datang,” kata atlet berusia 23 tahun tersebut.
“Coba untuk berani mengeluarkan tendangan jika sudah pada wilayah 10 meter atau di sekitar titik penalti ke dua (titik antara titik kick-off dengan titik penalti)”.
Selain masalah timing di atas, Agung menganjurkan untuk melakukan tembakan menggunakan congcong (ujung kaki) maupun punggung kaki, bukan bagian kaki dalam maupun luar.
Menurut Agung, tembakan dalam futsal lebih mengedepankan kekuatan (power). Selain itu, tendangan congcong juga membutuhkan waktu ancang-ancang yang lebih singkat.
Namun, untuk menghindari bola yang terlalu melayang, dianjurkan untuk menendang bola di bagian tengah, bukan bagian bawah. Begitupun badan jangan terlalu mengadah ke atas, tapi jangan juga terlalu membungkuk karena bisa menyebabkan cedera.
bagaimana anda sudah mengerti bukan . nah sekian terima kasih atas kunjungan anda .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar